Siapkan Tenaga Kerja KITB, Kemnaker Perkuat BKK dan Petugas Pengantar Kerja

Kota Pekalongan – Kebutuhan tenaga kerja untuk Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sangat besar. Untuk jangka pendek sampai tahun 2024 dibutuhkan sekitar 28 ribu tenaga kerja, dan sampai tahun 2031 akan memerlukan 282 ribu tenaga kerja. Karena itu semua instrumen dan kelembagaan yang secara fungsional terkait dengan penyiapan tenaga kerja perlu melakukan antisipasi, terutama lembaga-lembaga seperti Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), Balai Latihan Kerja, dan Bursa Kerja Khusus (BKK) serta para pejabat fungsional pengantar kerja dan petugas antar kerja di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota.
Dalam kaitan tersebut, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Dr. Sri Budi Santoso, M.Si. (SBS) menyambut sangat antusias program Kementerian Tenaga Kerja melalui Direktorat Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri melakukan pembinaan Bursa Kerja Khusus dan Penguatan Pejabat Fungsional Pengantar kerja, dan Petugas Antar Kerja dalam rangka menyambut KITB di Hotel Horison Pekalongan, selama 3 hari, tanggal 5 sd 7 September 2022.
Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Dr Sri Budi Santoso MSi (SBS) menuturkan, melalui pembinaan bursa kerja khusus ini harapannya akan memperjelas langkah yang dilakukan untuk menyiapkan lulusan atau tenaga kerja yang produktif dan mampu mendukung KITB. "Meskipun KITB berlokasi di Batang, saya yakin daerah di sekitarnya seperti Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupatrn Pemalang akan terkena imbasnya. Adanya KITB ini harus kita dukung dengan mempersiapkan angkatan kerja dengan baik," kata SBS.
Menurut SBS kegiatan ini menjadi bekal BKK, LPKS dan para pengantar kerja dan petugas antar kerja di wilayah pantura untuk melakukan pengembangan dan persiapan angkatan kerja. Apalagi saat ini di KITB sudah ada tiga industri raksasa yang berdiri. "Kegiatan Kemnaker ini kami apresiasi luar biasa. Semoga kegiatan ini menjadi hal yang bermanfaat bagi kita semua. Saya sampaikan selamat datang di Kota Pekalongan," tandas SBS.
Sementara itu, Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Dr Nora Kartika Setyaningrum SE MSi mengungkapkan adanya KITB diprediksi akan membutuhkan 28 ribu tenaga kerja untuk 3 tahun ini. "Adanya lapangan kerja yang luas ini harapannya dapat mengatasi permasalahan pengangguran di Kabupaten Batang. Begitu pula masyarakat sekitar Batang, jangan hanya jadi penonton, manfaatkan kesempatan ini untuk menyiapkan angkatan kerja yang berkualitas," jelas Nora.
Lanjut Nora mengatakan, kebijakan ketenagakerjaan KITB ini harus diiringi pengembangan pasar kerja, integrasi dengan peningkatan kualitas dan kapasitas tenaga kerja melalui sertifikasi kompetensi, dan mulai dekatkan pelayanan ketenagakerjaan.
Caswiyono Rusydie, Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan juga menekankan penguatan sumber daya manusia menjadi kunci menuju generasi emas pada 100 tahun Indonesia Merdeka yakni bonus demografi. Ini menjadi tantangan, jika tidak dapat menangani masalah maka angka pengangguran akan meningkat. "Tantangan kedua yakni revolusi industri. Perkembangan ekonomi sangat pesat bahkan sudah sampai adaptasi 6.0. Namun kita masih diskusikan perihal revolusi industri 4.0. Adanya revolusi industri ini akan mengakibatkan distrubsi besar-besaran seperti digitalisasi yang semakin maju," tukas Rusydie.
Dalam kaitan tersebut, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Dr. Sri Budi Santoso, M.Si. (SBS) menyambut sangat antusias program Kementerian Tenaga Kerja melalui Direktorat Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri melakukan pembinaan Bursa Kerja Khusus dan Penguatan Pejabat Fungsional Pengantar kerja, dan Petugas Antar Kerja dalam rangka menyambut KITB di Hotel Horison Pekalongan, selama 3 hari, tanggal 5 sd 7 September 2022.
Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Dr Sri Budi Santoso MSi (SBS) menuturkan, melalui pembinaan bursa kerja khusus ini harapannya akan memperjelas langkah yang dilakukan untuk menyiapkan lulusan atau tenaga kerja yang produktif dan mampu mendukung KITB. "Meskipun KITB berlokasi di Batang, saya yakin daerah di sekitarnya seperti Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupatrn Pemalang akan terkena imbasnya. Adanya KITB ini harus kita dukung dengan mempersiapkan angkatan kerja dengan baik," kata SBS.
Menurut SBS kegiatan ini menjadi bekal BKK, LPKS dan para pengantar kerja dan petugas antar kerja di wilayah pantura untuk melakukan pengembangan dan persiapan angkatan kerja. Apalagi saat ini di KITB sudah ada tiga industri raksasa yang berdiri. "Kegiatan Kemnaker ini kami apresiasi luar biasa. Semoga kegiatan ini menjadi hal yang bermanfaat bagi kita semua. Saya sampaikan selamat datang di Kota Pekalongan," tandas SBS.
Sementara itu, Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Dr Nora Kartika Setyaningrum SE MSi mengungkapkan adanya KITB diprediksi akan membutuhkan 28 ribu tenaga kerja untuk 3 tahun ini. "Adanya lapangan kerja yang luas ini harapannya dapat mengatasi permasalahan pengangguran di Kabupaten Batang. Begitu pula masyarakat sekitar Batang, jangan hanya jadi penonton, manfaatkan kesempatan ini untuk menyiapkan angkatan kerja yang berkualitas," jelas Nora.
Lanjut Nora mengatakan, kebijakan ketenagakerjaan KITB ini harus diiringi pengembangan pasar kerja, integrasi dengan peningkatan kualitas dan kapasitas tenaga kerja melalui sertifikasi kompetensi, dan mulai dekatkan pelayanan ketenagakerjaan.
Caswiyono Rusydie, Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan juga menekankan penguatan sumber daya manusia menjadi kunci menuju generasi emas pada 100 tahun Indonesia Merdeka yakni bonus demografi. Ini menjadi tantangan, jika tidak dapat menangani masalah maka angka pengangguran akan meningkat. "Tantangan kedua yakni revolusi industri. Perkembangan ekonomi sangat pesat bahkan sudah sampai adaptasi 6.0. Namun kita masih diskusikan perihal revolusi industri 4.0. Adanya revolusi industri ini akan mengakibatkan distrubsi besar-besaran seperti digitalisasi yang semakin maju," tukas Rusydie.